Tuesday, June 7, 2011

Januari Februari Maret April (Mengulik Karimun Jawa)

Susah sekali memang untuk melakukan perjalanan yang membutuhkan anggota yang cukup banyak. Alasannya tentu masalah waktu dan duit. Apalagi berurusan dengan mahasiswa. Butuh waktu yang lama juga untuk menentukan waktu, agar jumlah anggota cukup dan teman-teman yang sudah dijanjikan tidak ada yang ketinggalan. Namun alasan yang paling mendasar adalah untuk menghemat budget, jumlah anggota jalan menentukan pengeluaran kita.

Backpacker-an, adalah salah satu jurus andalan para mahasiswa untuk berlibur, dengan budget yang minim, namun kesenangannya maksimum. Setelah perencanaan dan pencarian waktu yang cukup lama, sesuai dengan judulnya, April 2011, akhirnya kesampaian juga cita-cita untuk mencicipi salah satu surga laut Indonesia ini. Karimun jawa merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Jepara yang terletak 80 km dari main island (Pulau Jawa).

Start dari Jatinagor, karena kebetulan kita semua anak Unpad, jam 20.00 naik Bus Shantika. Harga Tiket Rp. 95.000, sebenarnya Bus tetangga lebih murah, cuma kita kehabisan tiket. So, usahakan buat beli tiket satu minggu sebelum tanggal keberangkatan. Apalagi kalau anggota yang berangkat banyak. Waktu itu kita berjumlah 10 orang. Jatinangor-Jepara rata-rata ditempuh selama 10-11 ajam perjalanan. Perlu dicatat, jangan lupa cari tau no telpon agen bus yang di Jepara untuk memesan tiket balik, just in case, biar tidak kehabisan tiket.

Touhced down di Jepara jam 06.00 pagi, tepat nya di sekitaran alun-alun. Tips buat yang sholat subuh, monggo disempatkan dulu sholat subuh di bus. Perjalanan dilanjutkan dengan becak, lumayan bisa keliling dulu di kota jepara, ongkos becak dari alun-alun ke dermaga Rp. 15.000/becak. satu becak bisa diisi dua orang, jadi lebih irit.

Dari dermaga kartini, perjalanan dilanjutkan dengan kapal ferry, berangkat jam 09.00, loket penjualan tiket ada di gerbang darmaga, dan sudah buka dari jam 7 pagi. Harga tiket ferry Rp. 31.500. Kesan saya, mungkin ini salah satu alan transportasi paling on-time sedunia (mudah-mudahan ga lebaaayy). Karena datang cukup kepagian, jadi kita sempetin dulu buat sarapan, HARUS SARAPAN, karena memang perjalanannya akan cukup lama dan membosankan. Di sekeliling dermaga banyak orang yang jualan, dan sekarang juga ada tempat penangkaran penyu, jadi bisa jalan-jalan dulu barang sejenak buat melepas penat.

Rejeki tambahan waktu menyebrang ada lumba-lumba
Jepara-Karimun Jawa, perjalanannya sedikit lama, 6 jam, merapat di karimun jawa jam 15.00 ga kurang dan ga lebih 1 menit pun, itu lah alasannya kenapa saya bilang kalau ferry itu sangat on-time. Enam jam di ferry itu bukan waktu yang sebentar, garing, bete, panas, ngantuk, semuanya lah pokoknya, rugi juga ga bawa kartu, games, kumpulan surat cinta, koran lampu merah etc.

Menapak di karimun jawa jam 3 sore, capek, kepanasan dan tidak tau ke mana mau melangkah. Namun, dengan jiwa petualang tingkat dewa, hal yang pertama kita tuju adalah Tourist Informations center. Syukur sekali ada kantor informasinya di dermaga. Yang pertama kami tanyakan tentunya lokasi yang banyak homestay-nya, canggihnya mereka sudah punya map kepulauan, jadi lebih gampang untuk memahaminya. Seperti di pusat wisata lainnya, karimun jawa juga banyak calo, mereka menawarkan berbagai penginapan dan paket wisata murah, dan percayalah, kalau berurusan dengan mereka, budget akan langsung membengkat. Jadi, hindarkan berurusan dengan calo di dermaga.
secercah harapan setelah bete 6 jam

Saya dan teman-teman memutuskan untuk jalan kaki ke kawasan yang banyak homestaynya, terletak sekitar 300-400 m dari dermaga. Panas dan pada kecapean, namun tidak ada hal yang bisa kita lakukan kecuali segera mencari penginapan. Rata-rata harga homestay 60rb-75rb /kamar/malam, satu kamar biasanya 3 orang. Harga yang lebih mahal juga banyak.




Ngacir dulu sebelum loncat
Karena kebingungan mau ke mana, akhirnya kita mampir dulu di Mesjid, sembari istirahat dan sholat ashar, namun baru juga beristirahat, bantuan dari Tuhan langsung datang, seorang guide mengampiri kita dan menawarkan penginapan. Dan harganya sangat fantastis, 15rb/orang/malam, dan karena rumahnya lagi kosong, jadi kita 10 orang, menempati 4 kamar, yang 2 di antaranya ada kamar mandi di dalam, lobi yang luas, TV ratusan channel, dan minum.
sunset di dermaga tua

Sorenya dihabiskan waku untuk menikmati sunset di dermaga tua yang kebetulan sangat deket dengan homestay kita.


Bersambung ke lapak sebelah...

No comments:

Post a Comment