Friday, July 15, 2011

Horrorisme di Tidung! Part 1

Serius ini cerita telat banget ane posting, terkait dengan berbagai macam kendala, mulai dari koneksi internet yang dulunya tidak stabil seperti otak ane, selalu lupa untuk nulis cerita ini kalau buka blog, selalu kebelet boker pas mau nulis dan akhirnya lupa, hantu skripsi yang selalu mengikuti ane sehingga ane harus mengundur penulisan cerita ini, perasaan moody kalau mau nulis, hingga sering dimarahin ama emak ane karena skripsi ga ada progres.

Setiap perjalanan yang ane tempuh, sok iye bahasanya, memiliki cerita unik sendiri-sendiri, namun sebenarnya itulah sensasinya. Dapat pengalaman baru, bisa mengenali wilayah baru, dan yang paling penting nih, bisa pamer ama temen-temen yang liburannya cuma di kost-kostan atau di rumah doang. LOL. Tak ketinggalan, tidung juga punya cerita unik sendiri.

Ada yang ga tau P. tidung? P. Tidung itu salah salah satu pulau yang terdapat di kawasan Kep. Seribu. Pulaunya ada dua, P. Tidung Besar dan P. Tidung kecil. Wisata ke pulau ini masih sangat diminati oleh masyarakat-masyarakat yang berada di kawasan jawa barat. Menurut informasi yang ane dapat, kalau lagi high peaknya, pulau ini bisa dikunjungin hingga 4000 wisatawan lokal dan asing dalam satu malamnya. Sangat padat untuk pulau yang kecl ini, bahkan banyak wisatawan yang langsung berbalik pulang karena tidak dapat penginapan lagi. Keren yah!

Keawalan berawal awalnya, ane ga begitu familiar dengan pulau ni, berawal dari liburan natal tahun kemaren, orang pada liburan ane juga krasak-krusuk nyari destinasi liburan yang seru, dan pastinya terjangkau ama kantong. Dapat bocoran dari ex ane, katanya tidung bagus, dan dia mau liburan ke sana, ane langsung banting komputer browsing nyari informasinya. Satu hal yang harus diakalin kalau mau backpackeran, jangan pergi tanggal 23 Des- 1 Januari, pasti bakal padat banget. Yaah ane ke tidung tanggal 3 Januari, saat tempat wisata udah mulai sepi. Naah kalau lagi sepi, keuntungannya, penginapan murah, paket wisatanya murah, pulau serasa milik sendiri.

Info: Perjalanan mulai dari muara angke, naik boat yang biasanya bersisi 150-an orang. Kalau weekdays. boat ini hanya berjadwal 1 kali sehari, jam 7 pagi. Kalau weekend ada dua kali, jam 7 dan Jam 10. Lama tempuh sekitar, 3 jam. Ongkosanya Rp 33.000,-

jembatan cinta, keren toh?
Berangkat ke P. Tidung ade berempat dengan temen ane, kebetulan 2 couple, tapi seriously we are not dating, cuma kebetulan aja mereka yang pada mau. Biasanya ane ngajak banyak temen buat liburan, cuma dengan seleksi alam, mereka pada berguguran, alias gagal ikut dengan berbagai macam alasan.

Berangkat dari Muara Angke jam 7 pagi, touched down di P. Tidung jam 10. Kebetulan salah satu dari temen ane telah mengontak salah satu warga di sana yang bisa memfasilitasi berbagai macam kebutuhan selama liburan di tidung. Seperti sepeda, alat dan transportasi snorkling, informasi sekitar pulau, penginapan, makan, dll. Tapi kebetulan kita tidak menginap di penginapan yang rata-rata adalah homestay. Kami lebih memilih membawa tenda sendiri untuk menginap. 

Salah satu pinngiran T besar
Sampai di Tidung, kita langsung merental sepeda, atas saran pak wardi sang cp kita. Harganya sangat murah Rp. 10.000/24 jam. Harga normal sih Rp. 15.000, cuma karena pengunjung lagi sepi, jadi kita dapat diskonan. Seperti yang ane bilang di atas, Tidung itu terdiri atas dua pulau, tidung besar dan tidung kecil. Kedua pulau ini dihubungkan dengan jembatan yang plus minus panjangnya 300 m. Orang-orang sih biasanya menyebutnya jembatan cinta. Dan justru menurut ane jembatan ini lah menjadi daya tarik pulau ini, bisa nyebur dan berenang, melihat ikan-ikan, dan bisa menikmati both sunset and sunrise.

Liburan di Tidung juga tidak usah lama-lama, satu malam cukup, asal bisa mengoptimalkan waktu. Pasalnya kedua pulau itu bisa dijelajahi dari ujung pulau tidung kecil hingga ujung Tidung besar dalam waktu setengah hari. Itu udah included waktu foto dan narsis2an. Pulaunya sangat kecil, tapi cukup padat penduduk.

Bisa siluetan kalau sunset
Setelah memilih sepeda, ane dan teman-teman langsung menyisir abis pulau tidung ini,  tujuan pertama tentu jembatan cinta. Menyebrangi jembatan terus ke P. Tidung kecil, di Pulau ini nyaris ga ada rumah penduduk, cuma ada satu kantor, dan itu juga sering kosong. Kalau jalan terus ke ujung pulau ini, kawasannya masih relatif berhutan, dan yang bikin serem, di daerah ini ada pemakaman masyarakat P. Tidung.  Capek bersepeda, bisa istirahat dulu di sekitaran T. Kecil, pas di depan kantor, yang ane lupa itu kantor apa, ada ayunan, bisa tidur di bawah pohon rindang dan sejuknya udara kepulauan seribu.

Puas mengililing P. Tidung kecil dan tidur sejenak diayunan, perjalanan dilanjutkan dengan menyesiri pinggiran P. Tidung Besar, hingga titik paling ujung, di ujung Tidung Besar ada sedikit kawasan bebatuan yang cukup bagus jadi spot befoto. Bagian ujung pulau ini juga relatif rame karena merupakan kawasan kebun kelapa masyarakat tidung.

Oia, buat urusan makan, kalau mau irit, nggak usah pake katering yang ditawarin oleh cp atau sebagainya, mereka biasanya mematok harga Rp. 15.000 untuk sekali makan. Sekitaran Tidung besar banyak juga penduduk yang buka warung nasi, dan pastinya murah, dengan harga Rp. 7000,- dapat nasi, sayur, tempe, ikan/telor/ayam/ dan nasinya ngambil sendiri lagi, puas banget toh.

Ini buka bunuh diri!!
Sore hari jangan lupa sunset-an dan nyebur di jembatan cinta. Prinsip temen ane sih, ga afdhol kalau ke tidung tidak loncat di jembatan cinta, tapi serius, seru banget. Tinggi jembatannya sekitar 10 m dari permukaan air, kurang pasti sih tinggi konkret nya berepa, berhubung waktu itu ane ga bawa meteran, jadi ga bisa ngukur. LOL.

No comments:

Post a Comment