Thursday, June 30, 2011

Penjara suci itu disebut pesantren! E.3

Seleksi dimulai jam 08.00 pagi, materi ujiannya berupa Matematika, Pengetahuan Umum, dan Wawancara Kepribadian. Sungguh ciamik sekolah ane yang baru ini. Karena rumah yang sangat jauh dari pesantren, ane dan ayah memutuskan untuk berangkat malam hari. Semoga bisa sampai lebih awal atau minimal tepat waktu. Kebetulan tidak hanya ane berdua sama ayah aja, satu orang tetangga jauh ane juga ikut, mau masuk pesantren yang sama, Zulhamdi namanya, dia juga beserta ayahnya, jadi total kami empat orang. Naik mobil pick up, otomatis desak-desakan di depan.

Di hari seleksi ini juga ane bisa melihat calon rumah ane ini secara dekat, sudah bisa melihat para santri yang lari pontang-panting ke mesjid karena telat sholat zuhur. Melihat ada santri piket yang membersihkan asrama, menyapu ruang dalam, teras, dan merawat seonggok taman kecil di depan asrama. Menyaksikan santri piket yang membawa piring teman-temannya. Mendengar suara mu'azin yang mengumandangkan azan di mesjid, sangat merdu. Ane langsung yakin kalau inilah tempat ane hingga tiga tahun ke dapan. Faktanya ane ekstend jadi 6 tahun. 

Setiap anak pesantren berpikiran kalau merekalah orang yang paling berpahala di muka bumi ini. At least ane dulu merasa begitu. Setiap harinya kita sholat berjamah, tidak pernah lepas. Setiap hari kita mengaji, tadarrusan, setiap hari kita belajar menafsirkan wahyu-wahyu Allah dan Sunnah-sunnah rasul. Kurang apa ibadah kita? Semua yang kita bisa lakukan, telah kita lakukan dengan sempurna (terpaksa). Namun sebenernya kalau ane kasih bocoran, tidak semuanya begitu coy, sebanyak-banyaknya muhammad, setannya juga makin banyak, begitu kata pepatah orang lama.

Yang namanya anak remaja, pasti bandel, nakal, susah diatur. Apalagi anak-anak yang terancam kehilangan masa remajanya yang penuh ceria, senyum dan canda tawa seperti teman-temannya di luar sana. Banyak saja ulah mereka. Bukannya sholat mereka malah ngumpet di kamar mandi, bukannya sholat, malah mereka tidur di genteng. Bahkan suatu hari ane pernah melihat kakak kelas ane yang tidur di gudang. Sungguh bejat. Tidak diawasi? bukan, tapi santri tetep lebih jago berulah dari pada ustazd mereka.

Hei coy, pernah kan kalau ke mesjid, bawa sendal, tiba-tiba pulangnya harus nyeker? sendal ente raib. Apakah fenomena itu juga ada di pesantren? TOTALLY.  Ane kapital tu biar jelas. Bahkan lebih sadis. Hari-hari pertama ane di pesantren, ane heran liat kakak kelas ane kok males banget pake sendal yah. Apa memang karena hidup di pesantren tu sangat keras, sehingga tidak ada yang berani punya sendal? Apa karena memang tidak dikasih duit jajan sama orang tuanya, sehingga tidak mampu beli sendal? atu karena memang bokek terus? Tidak hanya ke mesjid karena takut di colong, tapi juga, ke kamar mandi, ke kantin, ke dapur makan, ke kantor asrama, ke lapangan bola, ke mana saja tempat yang ditujunya selagi masih di dalam pesantren pasti tidak menggunakan sendal. Sepatu? sepatu mereka cuma satu man, dan itu pun semenjak tahun pertama jadi santri, sudah butut, hanya sanggup untuk mengantarnya ke kelas. Tidak bisa lagi dipaksa untuk mengantarnya keliling pesantren, kalau dipaksa, tamat riwatnya. Seiring berjalannya jam, ane menyadari kalau ini adalah akibah kejahatan beranti yang tidak bisa dicari ujung dan pangkalnya.

Masalah sendal, ini cukup unik, para ustazd juga frustrasi dengan masalah ini. Sama seperti kehidupan masyarakat umum sehari-hari, sering kehilangan sendal di mesjid. Di pesantren, pastinya lebih parah, jangan dikata santri, ibuk dapur, kariawan lapangan, ustazd, guru-guru sekolah, pimpinan asrama, kepala sekolah, pimpinan pesantren, hingga pimpinan yayasan pernah mengalami ganas para mafia sendal di pesantren. Domino effects. Kalaun ane kehilangan sendal, ane nyolong sendal lagi di mesjid, sang korban, tentu akan mencari korban kedua, korban kedua akan mencari korban ketiga, terus begitu tidak putus-putus, dan biasanya orang yang keluar terakhir dari mesjid, akan memakai sendal-sendal yang sekiranya tidak lagi bertuan.

Bukan berarti tidak ada upaya untuk menghentikan tindak kriminal ini, sudah banyak sekali. Para santri yang rajin biasanya suka bawa kresek ke mesjid, nyampe di mesjid sendalnya dimasukin ke kantong kresek dan ditarok di bagian belakang ruangan masjid. Ketika ada aturan "tidak ada santri maupun para ustazd yang menarok sendal ke dalam mesjid" otomatis teori ini gagal. Para santri yang punya cukup modal, biasanya bawa gembok, dua tali sendal nya digembok sehingga tampak seperti romeo dan juliet yang dimabuk asmara. Kendalanya apa? santri yang jahil suka membuang sendal-sendal ini ke got terdekat. Sambil berkata "pelit  lu, mampus lu, haiaaaa", teori ini gagal. Beberapa santri berusaha menggalang tenaga, membeli rantai, sekitar sepuluh pasang sendal di rantai dan digembok, sangat kompak, namun nasibnya lebih tragis, santri-santri yang jahil akan melemparnya ke balik pagar tembok tinggi yang seperti replika tembok besar Cina itu sambil berteriak "pulang kau ke asal kauuuu..."

Para ustazd juga tidak kalah berpartisipasi, mereka membuat aturan, dengan membedakan jenis atau warna sendal dari setiap asrama. Tidak berhasil, karena tidak semua santri yang punya duit untuk beli sendal baru. Dengan membuat rak-rak yang berbeda di mesjid untuk setiap asramanya, tidak berhasil juga, karena santri-santri lain yang memiliki solidaritas tinggi bisa saja menghancurkan rak sendal asrama ente karena masalah kecil. Sungguh bar-bar.

Alhasilnya mereka menikmati hari-harinya tanpa sendal, paling bantar pake sendal belang, satu swallow kuning, satu lagi biru itu pun dapat nyolong dari asrama. Keadaan ini, sampai ane angkat kaki dari pesantren ane, masih belum berubah, lebih pelik dari pada masalah korupsi.

Bersambung...
i'll be back soon...

Wednesday, June 29, 2011

Penjara suci itu disebut pesantren! E. 2

Banyak kalangan masyarakat yang melihat pesantren sebangai bengkel. Bengkel bagi anak-anak bandel yang orang tuanya tidak lagi sanggup mendidiknya di rumah. Pandangan yang sangat picik menurut ane. Ini anak terkadang malah jadi tambah rebel, dan racun bagi teman-temannya, namun ada juga yang kemudian berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Sebaliknya banyak juga anak-anak yang masuk pesantren bukan karena bandel, tapi memang karena ingin belajar agama lebih komprehensif. Kalau ane? sungguh ga jelas. Ga punya motivasi apa-apa sama sekali, cuma hanya ingin melihat "senyum" di wajah kedua orang tua ane. Karena memang pada dasarnya orang tua ane yang ingin ane masuk pesantren. Atau mungkin karena orang tua ane tidak sanggup mendidik ane? ooo tidak, katanya sih, biar ane bisa jadi Ustazd, tapi it totally didn't work that way, i've chosen my one way. haha.

Dibedakan dari santrinya, ada pesantren yang khusus laki-laki, ada pesantren yang khusus perempuan, dan ada juga yang campur, campur bukan artian membaur seperti di sekolah umum dan asramanya juga campur, bukan, bahaya men. Secara tata ruang mereka masih di batasi, di sekat atau gimana, namun ada waktu-waktunya mereka bisa berinteraksi.

Pesantren Moden Terpadu Prof. DR. Hamka. Itu nama pesantren ane dulu gan. Tempat di mana 6 tahun masa muda ane, ane jalani. Pesantren khusus Pria.  Enam tahun tanpa remaja-remaja putri, could you imagine how bored it was? makanya sekarang ane bales dendam, ane kuliah di Bandung, tempat bernaungnya neng-neng geulis. haha kidding coy.

Hidup di pesantren tidak seburuk yang dibayangkan, buktinya, tamat SMP dari pesantren, ane ngelanjutin SMA di Pesantren yang sama, tentu bukan tanpa pertimbangan, karena nilai ane jelek dan tidak bisa diterima di SMA Favorit? Sorry coy, nilai ane fanstastic, for real, bukan buat nyombong. Pertimbangan pertama adalah karena ane ingin menyelamatkan masa remaja ane dari keterpurukan, what? okay, we'll get that later.

Kebayang ga man, tamat SD, ketika kita merasa masih unyu-unyu nya, baru saja beranjak ke masa puberitas, kalau cewek mungkin saja they just got their first period, sedang asiknya bermain, namun harus  tinggal di tempat yang layaknya penjara (suci)? di pagar tembok tinggi, hidup dengan orang yang belum kita kenal bahkan belum pernah bertemu sama sekali. Mengurus diri sendiri, mencuci baju, mengontrol duit jajan, menyiapkan peralatan sekolah. Jauh dari keluarga, kebayang ketika kita sedang bergelut dengan berbagai macam disiplin dan aturan. Jauh di rumah sana, saudara kita, kakak, adik dan keluarga sedang makan malam bersama, liburan, menikmati segala bentuk kemanjaan yang ada. Kebayang tidak ketika hari pertama masuk pesantren, melihat keluarga kita pergi dan kita ditinggal sendirian, seperti di film-film, suatu perpisahan yang penuh dengan air mata. Welcome to next three years of living.

Malam pertama di pesantren, yakinlah ini malam yang penuh air mata, sangat paradoks dengan malam pengantin pastinya. Biasanya kita tidur di kamar sendiri, kasur empuk, dan dalam kehangatan suasana keluarga yang tidak pernah kita sadari hingga kita berpisah dengan mereka. Di asrama, tempat tidur bertingkat, satu kamar bisa berisi sampai 40 orang, kasurnya biasa aja, lemarinya kecil, satu pintu dan di sana harus cukup menampung semua pakaian, buku sekolah dan harta benda kita lainnya. 

Bangun jam 4.30 WIB itu susah kawan. Apalagi dengan situasi di mana kita harus berjalan sekian ratus meter ke mesjid untuk sholat subuh. Ketika baru menjadi santri, waktu subuh ini sangat bikin jengkel, susah beradaptasi. Jujur ane pernah nangis waktu mau sholat subuh karena tidak tahan dengan kondisi disiplinnya. Tidak boleh tidak bangun. Di samping itu, sebenarnya banyak kejadian lucu di waktu subuh. Ada yang jalan ke mesjidnya sambil merem, ada yang taking short sleep di kamar mandi, ada yang bangunnya harus diguyur. Di waktu sholat, ada yang tidak kembali dari sujud, ada yang tak pernah mengucapkan salam stelah tahiyaat, ada yang hampir tumbang ketika khatib baca ayat kepanjangan, karena mereka pada ketiduran. Paling seneng kalau ustazd yang jadi imam subuh suka memberi ceramah setelah sholat berjamaah, karena itu berarti kita bisa menambah tidur, kalau langsung bubar dan balik ke asrama, kegiatan tadarrus dan setoran hafalan telah menunggu.

Bersambung...
I'll catch up later...

Tuesday, June 28, 2011

Penjara suci itu disebut Pesantren!

Pesantren, Ma'had, Islamic boading school. Pasti pada tau lah yah, namun tidak semua orang tau bagaimana sebenarnya kehidupan di pesantren. Sebagai gambaran mungkin bisa dibaca dalam novel negeri 5 menara. Sekedar berbagi cerita, ane akan sedikit menjabarkan bagaimana pendidikan di Pesantren, kebetulan pernah menuntut ilmu 6 tahun di sana. Namun pertama mungkin harus dijelasin dulu beberapa jenis Pesantren. Sepengetahuan ane, ada namanya pesantren tradisional ada pesantren modern. Walaupun kebanyakan tidak tertulis secara eksplisit di papan namanya, namun ini sangat gampang dibedakan.

Pertama pesantren tradisional: Biasanya di board namanya ditulis "PONDOK PESANTREN", paling gampang itu tandanya. Biasanya di sini para santri sangat jago bahasa arabnya, nahwu dan shorof nya excellent. Mereka belajar dengan kitab kuning alias kitab gundul yang isinya berbagai macam mazhab, hadist dan Tafsiran Al Qur'an. Kalau tidak tau kitab kuning atau kitab gundul, itu buku yang ditulis dengan bahasa arab dan tidak berbaris dan tidak bertanda baca, biasanya warnanya kuning, makanya sering disebut juga kitab kuning. Kurikulum mereka biasanya berbeda dengan kurikulum Kemdiknas, kurang mempelajari ilmu alam dan sosial seperti yang banyak dipelajari di sekolah-sekolah umum kebanyakan.

Pesantren Modern: Di boardnya ada yang ditulis "PESANTREN MODERN..." ada juga yang cuma "PESANTREN...". Ini berbeda dengan pesantren tradisional, mereka sudah mengadopsi kurikulum Kemdiknas dan mendapat pelajaran yang sama dengan sekolah-sekolah umum. Cuma, mereka memiliki pelajaran ekstra seperti tauhid, fiqh, tafsir hadist, akidah akhlak, mahfuzod, imla', khattil qur'an, muthola'ah, muhadatsah, Balaghoh, Tarikh Islam, Insya'dll, seperti pesantren tradisional. Tapi mereka tidak menggunakan kitab kuning namun saduran-saduran yang telah diterjemahkan oleh para ustazd atau ustazd-ahnya serta buku berkaitan yang telah dicetak secara massal.

Hidup di pesantren tentu hidup di Asrama, jauh dari keluarga, terisolasi dari lingkungan sekitar. Libur hanya setelah ujian semester berakhir. Sepanjang hari kita akan tidur, makan, mandi, mencuci, belajar, olah raga, dan bolos dengan orang yang sama. Terkadang hidup sangat flat di sini, terasa sangat membosankan, tapi ini sangat ngangenin dan di sini juga kita bisa menemukan bro-bro sejati. Lalu kegiatan hariannya seperti apa?

04.30-05.00 : Ini waktunya sholat subuh di mesjid, semua kita dibangunkan oleh wali kamar (Ustazd yang bertanggung jawab atas kita selama tinggal di asrama), kalau di sekolah namanya wali kelas.

05.00-06.00 : Tadarrus, setor hafalan al-qur'an.

06.00-08.00 : Mandi, sarapan pagi, dan siap sekolah, sebagian santri-santri yang doyan olah raga biasanya nyempatin dulu buat olah raga, bola atau basket biasanya.

08.00-11.45 : sekolah

11.45-13.00 : Istirahat, sholat dan makan siang

13.00-15.00 : Sekolah lagi

15.00-16.00 : Istirahat dan Sholat ashar di masjid, biasanya ada yang nyempetin tidur dulu sebelum sholat.

16.00-17.30 : free time, biasanya suka dipakai buat olah raga, mencuci, bikin pe-er, kegiatan ekstrakurikuler, leyeh-leyeh dll.

17.30-19.30 : Mandi, Sholat maghrib (biasanya tadarussan dulu), makan malam, dan istirahat.

19.30-21.00 : Sholat isya di asrama, para santri belajar jadi imam dan mua'zzin, belajar bahasa arab atau inggris, belajar ceramah, dan jadwal wajib mengulang pelajaran sekolah atau bikin pe-er.

21.00-22.00 : free time, biasanya dipakai buat ngobrol, curhat, bikin pe er, berantem, bikin rusuh, ngegahol dll.

22.00-04.30 : Tidur.
Secara garis besar begitulah kehudipan di pesntren, namun ini bukan sistem yang ajek, setiap pesantren ada sedikit perbedaan, namun bisa digeneralisasi seperti ini.

Bersambung...
Nantikan kelanjutannya mbak bro, mas sist semoga bisa ane update soon..

Monday, June 27, 2011

Mahasiswa oh Mahasiswa (extended edition)

Setelah ane eksplorasi lagi, sepertinya ada beberapa klan yang belum kesebut di postingan sebelumnya. Berikut ada beberapa klan yang perlu juga dipertimbangkan dalam dunia permahasiswaan.

17. Mahasiswa mabok asmara
Inilah mahasiswa yang sombong karena merasa dunia milik berdua ama sang kekasih, yang lain ngekos. Sangat paradoks dengan kaum jomblo. Tak ayal ke mana-mana selalu berdua. Kuliah selalu barengan, pakai baju couple.  Susah diajak main, siang malam, pagi sore, hujan panas, banjir hingga kemarau selalu berdua. Paling enak diceng-cengin kalau sang pacar lagi mudik. ini orang pasti bakal jadi orang autis. Ga tau mau ke mana. Yasudahlah nikmatai aja cerita asmara agan-agan yah.

18. Mahasiswa dunia lain
Maksudnya bukan dunia lain seperti di trans 7. Ini manusia aneh versi ramah. Ini orang ga ketebak, ga suka bergaul, suka ngilang, ke kampus cuma kalau ada jadwal kuliah, anti organisasi, anti nongkrong, mukanya selalu datar tampa ekspresi. Tapi biasanya mereka pintar, pemikirannya luas. Cuma, hanya manusia-manusia sejenis yang bisa memahami mereka.

19. Mahasiswa kapitalis
Ini mahasiswa limited edition, ke kampus ga bawa tas, apa lagi buku. Tapi selalu bawa kunci mobil (termasuk mobilnya bukan kunci doang), BB nya ga pernah masuk saku. Kuliah jarang masuk, tugas nyontek, jadwal kuliah ga apal. Paling hidup kalau malam hari, doyannya clubbing. euumm..tak sedikit yang bangunnya udah nyampe di rumah sakit, tabrakan, malamnya mabok. 

20. Mahasiswa kampungan
Bukan seperti kampungan yang banyak kita tau, ini sedikit berbeda. Pada dasarnya mereka seperti mahasiswa lainnya. Cuma gaulnya itu coy, ama anak-anak daerahnya aja. Tiap jalan pasti ama anak yang sedaerah. Nonton ama anak sedaerah, nyari makan ama anak sedaerah, ngekos juga ama anak-anak sedaerah. Tapi biasanya mereka jago-jago kesenian asal daerah mereka juga. Ini mahasiswa yang selalu mempertahankan nilai-nilai budaya asli mereka. Bak pepatah, udah jauh baru kita menyadari kalau selama ini kita telah menghianati leluhur. Emang ada pepatah begitu? Whatever lah gan.

21. Mahasiswa komunitas hobi
Naah ini klan baru ini, baru muncul di dunia permahasiswaan beberapa tahun belakang. Perkumpulan mahasiswa dengan hobi yang sama. Nongkrongnya sore hari di tempat yang paling nyaman di lingkungan kampus. Diantaranya, komunitas pecinta kucing, komunitas anjing (ati-ati salah baca), komunitas ular, komunitas harimau, komunitas cacing, komunitas bmx, komunitas fixie, komunitas sepeda lipat, komunitas skateboard.  Bahkan ane dan beberapa teman juga berniat bikin komunitas AADC (ada apa dengan cupang) alias komunitas pecinta ikan cupang. Niatnya biaarr kereen dan gahoool juga coy haha.

Sekian, semoga bisa memberi pencerahan.

Sunday, June 26, 2011

Mahasiswa oh Mahasiswa

Sebenarnya ini pernah tertulis dalam secarik lembar tugas kuliah ane di semester 7 kamaren, fuck ketauan deh semester tua haha. Tapi ga sempat tulis di blog, dan kebetulan ketemu di kaskus, tulisan yang mirip, jadi ane coba inget-inget kembali dan menjabarkannya di sini, sebagian juga ada yang ane ambil dari related writing.

Jaman kuliah, lebih unik di banding jaman sekolah, udah ga pake seragam, jadwalnya ga jelas, kuliah gw  gimana gw, jarang ketemu dosen itu hal biasa, akibatnya kelakuannya pun pada ga jelas. Jadi, menurut hemat ane ada beberapa kriteria mahasiswa yang katanya sebagai penentu maju mundurnya suatu bangsa.

1. Mahasiswa study oriented.
Inilaha mahasiswa yang paling berbakti ama orang tua. Kerjanya ga lepas dari kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang, atau kuliah pustaka-kuliah pustaka. Ini biasanya mahasiswa-mahasiswa pintar yang kehidupannya berakhir menjadi seorang dosen atau peneliti. Biasanya lulusnya cepat, 3,5 tahun beres. IPK cumlaude tapi temennya dikit.

2. Mahasiswa aktifis
Ini calon-calon pemimpin bangsa. Kerjaan mencari dukungan dan penggalang suara, jagonya orasi. Link bagi mereka lebih penting dari pada materi kuliah. Datang ke kampus jadwalnya bukan jadwal kuliah, tapi jadwal rapat. Kura-kura title yang tepat. Kuliah rapat-kuliah rapat. Biasanya lulusnya lama, karena banyak misi-misi kepemimpinan yang harus diselesaikan. Nongkrongnya di sekre atau paling  bantar di kantin. Kehidupannya biasanya berakhir menjadi politisi, presiden, mentri, pimpinan perusahaan dll.

3. Mahasiswa santai
Ini mahasiswa yang ga punya pendirian. Diajak belajar ayo, diajak organisasi ayo, diajak maksiat pun ayo. Prinsip mereka: Yang Penting Enjoy Man. Biasanya cukup rajin masuk kuliah, cuma dalam kelas ga terlalu memperhatikan dosen. Lulusnya sih tergantung mood, ga terlalu lama, ga terlalu cepat, tergantung temennya ngajak skripsi-an atau enjoy-enjoy terus. Pekerjaannya juga ga jelas, cuma tuhan yang tau.

4. Mahasiswa MLM
Kalau boleh di judge klan ini termasuk perusak citra mahasiswa yang telah ditegaskan semenjak jaman orde baru. Bagi mereka mahasiswa bukanlah agent of changes but agent of multi level marketing. Sks kuliah 0, sks cari prospek 24. Mereka cuma datang ke kampus ketika tahun ajaran baru, ketika maba yang masih innocent banyak bergentayangan. 2 bulan kemudian mereka akan say good bye dengan kampus dan see you next year. Namun sebagian dari mereka ada yang mengakhiri karirnya dengan penuh penyesalan, balik ke kampus dan belajar rajin mengejar sks. Lulusnya juga 11-12 dengan mahasiswa abadi. Tidak sedikit juga yang akhirnya mengundurkan diri dari kampus. Kerjanya? eummm agak sulit diprediksi, mungkin juga bisa jadi bagian marketing perusahaan karena memang mereka ahli dan terlatih sekali di bagian ini, selain dari itu, Wallahu'alam.

5. Mahasiswa ga jelas
Sesuai dengan julukannya, sikapnya memang ga jelas. Ada masanya dia rajin ke kampus, ada masanya dia absen terus. Lucunya terkadang nilainya selalu bagus. Karirnya sebagai mahasiswa juga akan berakhir sesuai dengan julukannya.

6. Mahasiswa Mencari Cinta (MMC)
Setiap ketemu mahasiswa tipe ini, hal yang pertama kali kita denger adalah "gw lagi galau man". Biasanya mereka punya kecengan disetiap angkatan. Bisa jadi tiap bulan kecengan berubah. Tak jarang juga mereka selalu galau selama masa kuliahnya. Biasanya mereka sangat jago dalam teori cinta, tapi prakteknya nol. Profesi yang tepat kayaknya jadi dokter cinta ni.

7. Mahasiswa Jomblo
Berhubung ane juga jomblo, ane akan membela klan ini, Jomblo itu prinsip. Justifikasinya, kita jomblo bukan karena tak laku, cuma karena belum ada aja cewek yang beruntung dapetin kita. Yaah faktanya ini juga sama dengan lika-liku laki-laki yang tak laku-laku. Tapi jomblo biasanya rajin belajar, suka menabung karena ga ada yang ngapelin dan ga ada yang ngajak nonton atau jalan. Berbakti dengan orang tua. Glory Jomblo!!

8. Mahasiswa Anduk (anak nunduk), Ini istilah di kasih bocoran ama temen kuliah ane
Ini klan baru di dunia silat mahasiswa man. Hobbynya twitter-an, facebook-an, tumbler-an. Percuma kalau ngomong ama mereka, mereka cuma merespon dengan gaya yang sangat bijaksana, satu kata "ooo / masa? / iya, hehe, oke, sip" capek deeh. Pekerjaan yang cocok mungkin menjadi stalker, tapi ga tau ane spesifiknya ke mana.

9. Mahasiswa celana gantung
Udah tau lah yah, mahasiswa yang doyan nongkrong di mushola atau mesjid kampus. Selalu memberi salam, ucapan syukur dan istighfar. Jenggotnya terkadang juga panjang. Mereka sering berdakwah megingatkan teman-temannya yang mendekat kelembah kenistaan. Mereka sangat mengerti tafsiran Innasholattanha 'anilfahsai walmungkar.  Jadi yang merasa banyak dosa, bertemanlah dengan mereka.

10. Mahasiswa gadget
Mahasiswa freak gadget yang merangkap profesi sebagai gamer. Seringkali kos tidak berguna bagi mereka, karena mereka lebih sering tidur di tempat-tempat game online. Kalau boleh dikata, mukanya udah kayak monitor, khayalannya udah sampai ke dunia-dunia ajaib dari game yang sering mereka mainkan. Akting seperti tokoh pahlawan dari karakter yang sering mereka mainkan. Selain itu mereka juga doyan mengikuti perkembangan segala teknologi yang berhubungan dengan gadget. Jadi salah besar kalau mau beli gadget namun nggak konsultasi dulu dengan mereka.

11. Mahasiswa ekonomis
Inilah mahasiswa yang paling menguasai mata kuliah kewirausahaan. Tidak ada celah bisnis yang terlewatkan oleh mereka. Mulai dari jual pulsa, aksesoris, keripik,  pisang ijo, ikan cupang, anjing, kucing, ular,  hingga gorila, semua mereka lakoni. Oo biasanya mereka makannya juga sangat ekonomis, budget ga boleh lebih dari Rp. 5000 kalau bisa makan mie instan aja, yang penting kocek tebal. Merekalah calon wirausaha-wirausaha muda Indonesia. Kuliah cuma untuk mencari pasar dari komoditas jual mereka, prinsipnya, temen ya temen, bisnis ya bisnis, tidak bisa kompromi. Tamat kuliah so pasti jadi pengusaha.

12. Mahasiswa yang casing mahasiswi
Ini manusia sesat, jangan ditiru, prinsipnya, "kalau mau nikah harus seagama, satu jenis tidak jadi masalah" gitu loh cyiiinn...preettt!!

13. Mahasiswa pecinta alam
Motivasinya "maju terus pantang mundur, telapaki setiap jengkal bumi pertiwi". Seperti anggota BPS, mereka akan mendata semua gunung, bukit, dan pantai yang ada di negeri ini. 

14. Mahasiswa Abadi
 Yaah semuanya udah pada tau kasus yang ini, akibat dari akumulasi sifat santai dan malas, akhirnya menyelesaikan kuliahnya dengan lulus secara kasihan, atau di DO.

15. Mahasiswa kaskus
Mahasiswa aganisme. SKS kaskus 10 sks setiap semesternya. Gaul ala dunia maya. Ga ngerti teori dan materi kuliah tapi sangat memahami berita-berita terbaru yanga ada di jagat raya ini. Kuliahnya tak kunjung berakhir, ujungnya buka lapak online dan jadi bisnisman ala dunia maya.

16. Mahasiswa Musisi
Kalau kekampus pasti bawa gitar, nongkrong di kantin, gigitaran. Tamat riwayatnya sebagai musisi. Paling semangat kalau kampus lagi mengadakan acara musik, mereka pasti tampil paling depan.

Sekian, menurut ane setiap posisi ada nilai baik dan buruknya ada positif dan negatifnya tergantung bagaiman kita mengontrol keadaan.

Hidup Mahasiswa!!

Kembalikan Bandung yang dulu, (kata temen ane sih gitu)

Pasti sudah pada tau kan eksistensi trans studio Bandung? Yaa theme park yang baru saja launching tanggal 18 Juni 2011 di BSM Bandung, katanya sih terbesar di Asia Tenggara, Asia, Dunia or whatever. Indoor theme park yang dibangun oleh salah satu pengusaha terkaya Indonesia ini a.k.a Om Chairul Tanjung, menurut opininya bisa menjadi solusi wisata keluarga di kota bandung. Hell yeaa.  Dampaknya, di nilai mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Fuck yea. Sebagai orang awam, kebetulan memang aslinya saya sangat awam. Ini bukanlah suatu strategi yang cerdik, baik peningkatan ekonomi masyarakat atau pun sebagai wahana wisata yang liburan untuk menghilangkan kepenatan dari aktivitas harian. 

Dari segi ekonomi, eumm..walaupun survey sementara menunjukkan bahwa hotel-hotel di Bandung, mengalami lonjakan pengunjung yang signifikan, namun, saya sendiri pesimis ini akan bertahan lama, why? liat tu di depan BSM, ada dua hotel raksasa yang lagi di bangun, Pertama; ada Trans Hotel, kapasitasnya sekitar 300-400 kamar. Kedua, pas di sampingnya, Hotel Ibis, kapasitasnya mencapai 600 kamar, kabar kupu-kupunya juga ini hotel bintang 6 yang merupakan salah satu dari DUA hotel termahal dan termewah di Indonesia. Itu artinya, ketika dua hotel ini yang layaknya seperti menara kembar WTC NYC sudah beroperasi, hotel-hotel yang ada di sekitaran wilayah buah batu akan kehilangan pelanggannya. Trans hotel tentu akan menguasai pasar masyarakat menengah dan tetangganya hotel ibis akan melibas dari pasar kaum jet set yang berkunjung ke Bandung.

Shopping-shopping, salah satu yang menjadi daya tarik Bandung adalah wisata belanjanya. Banyak butik-butik hingga pedagang kali lima dan gerobak yang berjualan di Bandung. Bandung yang sejuk dan mampu memanjakan nafsu konsumtif masyarakat Indonesia terutama JAKARTA, menjadikan Bandung sebagai salah satu tujuan favorit liburan mereka, hingga saat ini. Posisi Trans Studio, pas banget di BSM. Produk-produk yang ada di BSM, sehemat saya banyak produk-produk branded yang buka lapak di sana. Hugo Boss, Guess, Mango, Next, oohh bahkan ice cream Baskin Robins,The coffee bean shop dan banyak lagi, aing teu apal. And you know what? berdasarkan info yang aing peroleh, itu semua punya Om Chairul Tanjung. Tajirr amaat. *clapping* *Irii*.

Deket pintu masuk gerbang BSM, ada tu gedung kaca yang tinggi dan bentuknya apik tenan, Bank Mega, yeeep. Semua masalah finansial BSM dan Trans Studio di olah oleh bank ini, karena bank ini juga milik Om Chairul Tanjung, luar biasa memang.  Jadi alih-alih meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, yang adalah malah menciptakan lahan MONOPOLI baru.

Memang trans studio, BSM dan tu Hotel kembar bakal menyerap banyak tenaga kerja, tapi yaah ane juga ragu gajinya cukup gan. Coz, dari info temen ane yang kerja di sana, gajinya juga kecil. Dan lebih sayang lagi, Bandung seakan kehilangan identitasnya.

Dari tata dan kenyamanan kota; ane ga melihat di sini gan kalau ini bisa berdampak positif buat masa depan kota Bandung. Yang ada Bandung makin macet, makin panas, udah ga cool. Lama-lama kayak Jakarta juga deh. Bandung cukup lah jadi buffer Jakarta yang menyajikan kenyamanan alam, hiburan dan dinning. Bandung tetaplah jadi kota budaya yang bersejarah, syurganya orang-orang yang doyan makan dan shopping. Jangan jadiin juga Bandung seperti Jakarta yang setiap harinya menyajikan wisata asap debu dan kabut seperti di dunia khayangan dan rentetan mobil mewah yang selalu parkir di tengah jalan karena macet. 

Dari keamanan; menurut hemat ane, indoor theme apa menariknya? Ga kena panas? Gimana kalau kebakaran? mampuskan kena panas beneran, ampe kebakar malah. Gimana kalau tiba atapnya roboh? Gimana kalau wahananya juga roboh? Wahanaya melayang keluar track? Mau di bawa kemana kaki kita berlari mencari keselamatan?

Sekian, Laporan Selesai

Walaupun ane orang Padang, tapi ane cinta Bandung, terutama cewek-ceweknya, pliss jangan biarkan mereka gosong dan kepanasan karena asap mobil. hahaha

Saturday, June 18, 2011

Masuk susah keluar susah

Kepada Yth: 
Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
Perihal: Permohonan Pembentukan lembaga setingkat menteri

Dengan Hormat,

Bersama surat ini kami para mahasiswa tingkat akhir, mengajukan permohonan dengan sangat mendalam kepada bapak presiden tercinta untuk segera membentuk lembaga setingkat menteri KPS: Komisi Pemberantasan Skripsi. Supaya kami terbebas pesakitan ini dan dapat melanjutkan hidup kami dengan tenang.
Semoga bapak berkenan mewujudkannya.
                                                                                                                   Hormat Kami

                                                                                                           Mahasiswa Tingkat Akhir

Tuesday, June 7, 2011

Januari Februari Maret April (Mengulik Karimun Jawa) 2


View nya bagus, spotnya oke
Salah satu keuntungan berlibur tanpa paket wisata adalah flexiblenya waktu yang bisa kita atur sendiri. Spot-spot yang kita kunjungi juga bisa sesuai selera dan rekomendasi yang kita dapat. Dengan lebih kurang 27 pulau, tentu cukup banyak pulau yang bisa kita jelajahi dalam waktu satu hari, asal bisa membagi waktu dengan baik, run down acara kalau dibutuh dan jangan lupa waktu kalau udah ada di satu spot yang bagus.

Tampak bahagia sekali mereka


Hari kedua di karimun jawa, seperti yang telah direncanakan malam sebelumnya dan tentunya berdasarkan obrolan dan saran dari sang guide yaitu mas nuril, kita akan menjelajah beberapa pulau. Biayanya, Rp. 350.000 buat rental perahu per hari, guide Rp. 75.000/hari dan alat snorkling Rp. 35.000/hari/orang. Sasaran pertama kita adalah Pulau kecil, spot snorkeling yang cukup bagus. Dan kemudian dilanjutkan ke pulau tengah untuk istirahat dan menikmati pasir putih yang indah. Pulau ini sudah berpenghuni, dan juga ada warung buat belanja makanan kecil. Para wisatawan biasanya juga menyempatkan makan siang di sini, ada yang catering (kalau pake paket wisata), ada juga yang bawa makanan sendiri. Kebetulan kita pesan makanan sama ibu home stay kita, dengan bayar Rp. 15.000/orang kita bisa makan sepuasnya dan bakar ikan di pulau. Bakar ikannya tentu dibantuin ama guide dan awak perahu, it's so delissio.
P. gosong kecil yang selalu tenggelam

Beres istirahat, makan dan sholat, kita melanjutkan perjalanan ke Pulau Gosong Kecil, agak aneh ini pulau, pulau yang hanya muncul ketika pasang surut, ketika pasang naik, pulau ini tertutup oleh air, pulau juga tidak luas, namun sangat cantik. di sisi pulau ini terdapat terumbu karang yang sangat bagus, sangat recommended buat snorkling.
Ini bukan RCTI oke
Capek bersnorkling, kita melanjutkan ke penangkaran hiu di P. Menjangan Besar, Pulau ini terletak sangat dekat dari pulau karimun jawa. Di sini kita bisa berenang dengan hiu, cuma harus bayar Rp. 5000/orang, Hiunya tidak berbahaya karena sudah dipelihara semenjak masih orok.
berenang dengan ikan



Hari ketiga, ekspedisi kita lanjutkan, jangan tidak lupa bawa roti, karena kita bakal bermain bersama ikan di P. Menjangan Kecil. Pulau ini terletak di belakang P. Menjangan besar, sebenarnya tidak begitu bagus untuk snorkling, cuma di sini kita bisa bermain dengan ikan, hanya dengan menaburkan roti di sekitar kita, sontak ikan-ikan karang yang cantik akan berkumpul mengelilingi.

Selanjutnya kita menuju  Pulau cemara besar, disebut cemara karena memang di pulau ini banyak pohon cemara, di sekeliling pulau ini, banyak gugusan karang yang sangat cantik, banyak nemo dan tentunya juga spot yang bagus buat hunting foto. Pulau cemara besar biasanya juga dijadikan tempat istirahat dan makan siang, walaupun pulau ini tidak berpenduduk dan cukup sempit, namun, sangat indah dan sangat tepat untuk mencari ketenangan.
"hei kenalkan: saya nemo"

Setelah sholat, makan dan istirahat kita menuju P. Gosong besar, namun pulau ini tidak sebagus pulau gosong kecil, spot snorklingnya juga cukup bagus, biasanya di sini banyak cumi dan karang mutiara, cuma harus jeli aja mencarinya.

Cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan kita? lol
Sunset hari ini kita nikmati di tanjung gelam, tanjungnya sempit namun sangat cantik dengan gugusan batunya. Buat yang gila snorkling, di sini juga ada terumbu karang yang bisa di jajal, cuma air nya sangat dangkal, jadi harus ekstra hati-hati agar tidak merusak karangnya, selain itu di sini juga banyak ubur-ubur yang cukup berbahaya. Buat pecinta fotografi jangan sampai melewatkan tempat ini kalau datang ke karimun jawa, konon tempat ini juga sering dijadiin spot buat prewed loh.

Liburan yang sangat luar biasa, dan tentunya ini karena bantuan seorang guide yang fenomenal yaitu mas Nuril,
So buat rekan-rekan yang mau backpacker-an ke karimun jawa dengan harga yang irit, monggo minta bantuan saja sama mas nuril, beliau guide berlisensi dan bukan pemilik tour atau paket wisata jadi dijamin murah. bisa di hub beliau ke: 085225869300

SELAMAT BERLIBUR!!!

Januari Februari Maret April (Mengulik Karimun Jawa)

Susah sekali memang untuk melakukan perjalanan yang membutuhkan anggota yang cukup banyak. Alasannya tentu masalah waktu dan duit. Apalagi berurusan dengan mahasiswa. Butuh waktu yang lama juga untuk menentukan waktu, agar jumlah anggota cukup dan teman-teman yang sudah dijanjikan tidak ada yang ketinggalan. Namun alasan yang paling mendasar adalah untuk menghemat budget, jumlah anggota jalan menentukan pengeluaran kita.

Backpacker-an, adalah salah satu jurus andalan para mahasiswa untuk berlibur, dengan budget yang minim, namun kesenangannya maksimum. Setelah perencanaan dan pencarian waktu yang cukup lama, sesuai dengan judulnya, April 2011, akhirnya kesampaian juga cita-cita untuk mencicipi salah satu surga laut Indonesia ini. Karimun jawa merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Jepara yang terletak 80 km dari main island (Pulau Jawa).

Start dari Jatinagor, karena kebetulan kita semua anak Unpad, jam 20.00 naik Bus Shantika. Harga Tiket Rp. 95.000, sebenarnya Bus tetangga lebih murah, cuma kita kehabisan tiket. So, usahakan buat beli tiket satu minggu sebelum tanggal keberangkatan. Apalagi kalau anggota yang berangkat banyak. Waktu itu kita berjumlah 10 orang. Jatinangor-Jepara rata-rata ditempuh selama 10-11 ajam perjalanan. Perlu dicatat, jangan lupa cari tau no telpon agen bus yang di Jepara untuk memesan tiket balik, just in case, biar tidak kehabisan tiket.

Touhced down di Jepara jam 06.00 pagi, tepat nya di sekitaran alun-alun. Tips buat yang sholat subuh, monggo disempatkan dulu sholat subuh di bus. Perjalanan dilanjutkan dengan becak, lumayan bisa keliling dulu di kota jepara, ongkos becak dari alun-alun ke dermaga Rp. 15.000/becak. satu becak bisa diisi dua orang, jadi lebih irit.

Dari dermaga kartini, perjalanan dilanjutkan dengan kapal ferry, berangkat jam 09.00, loket penjualan tiket ada di gerbang darmaga, dan sudah buka dari jam 7 pagi. Harga tiket ferry Rp. 31.500. Kesan saya, mungkin ini salah satu alan transportasi paling on-time sedunia (mudah-mudahan ga lebaaayy). Karena datang cukup kepagian, jadi kita sempetin dulu buat sarapan, HARUS SARAPAN, karena memang perjalanannya akan cukup lama dan membosankan. Di sekeliling dermaga banyak orang yang jualan, dan sekarang juga ada tempat penangkaran penyu, jadi bisa jalan-jalan dulu barang sejenak buat melepas penat.

Rejeki tambahan waktu menyebrang ada lumba-lumba
Jepara-Karimun Jawa, perjalanannya sedikit lama, 6 jam, merapat di karimun jawa jam 15.00 ga kurang dan ga lebih 1 menit pun, itu lah alasannya kenapa saya bilang kalau ferry itu sangat on-time. Enam jam di ferry itu bukan waktu yang sebentar, garing, bete, panas, ngantuk, semuanya lah pokoknya, rugi juga ga bawa kartu, games, kumpulan surat cinta, koran lampu merah etc.

Menapak di karimun jawa jam 3 sore, capek, kepanasan dan tidak tau ke mana mau melangkah. Namun, dengan jiwa petualang tingkat dewa, hal yang pertama kita tuju adalah Tourist Informations center. Syukur sekali ada kantor informasinya di dermaga. Yang pertama kami tanyakan tentunya lokasi yang banyak homestay-nya, canggihnya mereka sudah punya map kepulauan, jadi lebih gampang untuk memahaminya. Seperti di pusat wisata lainnya, karimun jawa juga banyak calo, mereka menawarkan berbagai penginapan dan paket wisata murah, dan percayalah, kalau berurusan dengan mereka, budget akan langsung membengkat. Jadi, hindarkan berurusan dengan calo di dermaga.
secercah harapan setelah bete 6 jam

Saya dan teman-teman memutuskan untuk jalan kaki ke kawasan yang banyak homestaynya, terletak sekitar 300-400 m dari dermaga. Panas dan pada kecapean, namun tidak ada hal yang bisa kita lakukan kecuali segera mencari penginapan. Rata-rata harga homestay 60rb-75rb /kamar/malam, satu kamar biasanya 3 orang. Harga yang lebih mahal juga banyak.




Ngacir dulu sebelum loncat
Karena kebingungan mau ke mana, akhirnya kita mampir dulu di Mesjid, sembari istirahat dan sholat ashar, namun baru juga beristirahat, bantuan dari Tuhan langsung datang, seorang guide mengampiri kita dan menawarkan penginapan. Dan harganya sangat fantastis, 15rb/orang/malam, dan karena rumahnya lagi kosong, jadi kita 10 orang, menempati 4 kamar, yang 2 di antaranya ada kamar mandi di dalam, lobi yang luas, TV ratusan channel, dan minum.
sunset di dermaga tua

Sorenya dihabiskan waku untuk menikmati sunset di dermaga tua yang kebetulan sangat deket dengan homestay kita.


Bersambung ke lapak sebelah...